Tuesday, October 6, 2015

Tarikh Syiah 6




Sebagian ulama berpendapat, Kaum Gulat tidak dapat digolongkan dalam kelompok Syiah karena mereka telah jauh menyimpang dari ajaran Islam terutama dalam masalah tauhid. Di antara mereka ada yang menyalahkan atau bahkan mengutuk Ali bin Abi Talib karena tidak menuntut haknya sebagai pengganti atau khalifah sesudah Nabi Muhammad SAW. Hal ini berlawanan dengan ajaran Syiah, karena inti ajaran Syiah justru memuliakan Ali bin Abi Talib.
Dalam Syiah sendiri, sebagaimana yang disebutkan Ibnu Khaldun dan ulama-ulama Syiah, Kaum Gulat dipandang sebagai golongan yang sesat dan tidak diakui sebagai sekte Syiah, bahkan juga tidak sebagai golongan Islam sekalipun. Dalam sebuah riwayat Syiah disebutkan bahwa suatu hari Bisyar as-Syairi, seorang Gulat, datang ke rumah Ja'far as-Sadiq, Imam Ja'far mengusirnya seraya berkata, "Sesungguhnya Allah telah melaknatmu. Demi Allah, aku tidak suka seatap denganmu." Ketika as-Syairi keluar, Ja'far as-Sadiq berkata kepada pengikutnya, "Celakalah dia. Ia adalah setan, anak dari setan. Dia lakukan ini untuk menyesatkan sahabat dan Syiahku; maka hendaklah berhati-hati terhadapnya. Orang-orang yang telah tahu akan hal ini hendaknya menyampaikan kepada orang lain bahwa aku adalah hamba Allah dan anak seorang perempuan, hamba-Nya. Aku dilahirkan dari perut seorang wanita. Sesungguhnya aku akan mati dan dibangkitkan kembali pada hari kiamat, dan aku akan ditanya tentang perbuatan-perbuatanku."
Kaum Gulat dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan, yaitu golongan as-Sabaiyah dan golongan al-Gurabiyah. Golongan as-Sabaiyah, berasal dari nama Abdullah bin Saba, adalah golongan yang menganggap bahwa Ali bin Abi Talib adalah jelmaan dari Tuhan atau bahkan Tuhan itu sendiri. Menurut mereka, sesungguhnya Ali masih hidup. Yang terbunuh di tangan Abdur Rahman bil Muljam di Kufah itu sesungguhnya bukanlah Ali, melainkan seseorang yang diserupakan Tuhan dengan Ali. Menurut mereka, Ali telah naik ke langit dan di sanalah tempatnya. Petir adalah suaranya dan kilat adalah senyumnya. 
Adapun golongan al-Gurabiyah adalah golongan yang tidak seekstrem as-Sabaiyah dalam memuja Ali bin Abi Talib. Menurut mereka, Ali adalah manusia biasa, tetapi dialah seharusnya yang menjadi utusan Allah SWT, bukan Nabi Muhammad SAW. Namun karena Malaikat Jibril salah alamat, sehingga wahyu yang seharusnya ia sampaikan kepada Ali malah ia sampaikan kepada Muhammad SAW, maka akhirnya Allah SWT mengangkat Muhammad SAW.
Akhir-akhir ini muncul beberapa penelitian, seperti yang dilakukan oleh Murtaza Askari dan Taha Husein, yang menyimpulkan bahwa sebenarnya tokoh yang bernama Abdullah bin Saba itu adalah tokoh fiktif yang tidak pernah ada dalam sejarah Islam. Dalam sejarah, Abdullah bin Saba dikatakan sebagai penganut agama Yahudi, kemudian masuk Islam pada masa Usman bin Affan. Ia menghasut umat Islam untuk memberontak terhadap Usman dan menimbulkan keonaran di kalangan umat Islam. Di antara keberatan-keberatan terhadap adanya tokoh ini adalah begitu besarnya pengaruh yang dimilikinya terhadap umat Islam, bahkan terhadap sahabat-sahabat.

Doktrin-Doktrin Syiah

Paham Syiah memiliki sejumlah doktrin penting yang terutama berkaitan dengan masalah imamah.
Ahlulbait (Ahl al-Bait).
Secara harfiah ahlulbait berarti keluarga atau kerabat dekat. Dalam sejarah Islam, istilah itu secara khusus dimaksudkan kepada keluarga atau kerabat Nabi Muhammad SAW. Ada tiga bentuk pengertian ahlulbait. Pertama, mencakup istri-istri Nabi Muhammad SAW dan seluruh Bani Hasyim. Kedua, hanya Bani Hasyim. Ketiga, terbatas pada Nabi Muhammad SAW sendiri, Ali, Fatimah, Hasan, Husein, dan imam-imam dari keturunan Ali bin Abi Talib. Dalam Syiah bentuk terakhirlah yang lebih populer.
Istilah ahlulbait tercantum dalam Al-Qur'an yaitu pada surah al-Ahzab ayat 33 yang berarti : "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." Beberapa hadis juga ada yang membicarakan keutamaan ahlulbait.


No comments:

Post a Comment