Sebagian ulama berpendapat, Kaum Gulat tidak dapat
digolongkan dalam kelompok Syiah karena mereka telah jauh menyimpang dari
ajaran Islam terutama dalam masalah tauhid. Di antara mereka ada yang
menyalahkan atau bahkan mengutuk Ali bin Abi Talib karena tidak menuntut
haknya sebagai pengganti atau khalifah sesudah Nabi Muhammad SAW. Hal ini
berlawanan dengan ajaran Syiah, karena inti ajaran Syiah justru memuliakan
Ali bin Abi Talib.
Dalam Syiah sendiri, sebagaimana yang disebutkan Ibnu Khaldun
dan ulama-ulama Syiah, Kaum Gulat dipandang sebagai golongan yang sesat dan
tidak diakui sebagai sekte Syiah, bahkan juga tidak sebagai golongan Islam
sekalipun. Dalam sebuah riwayat Syiah disebutkan bahwa suatu hari Bisyar
as-Syairi, seorang Gulat, datang ke rumah Ja'far as-Sadiq, Imam Ja'far
mengusirnya seraya berkata, "Sesungguhnya Allah telah melaknatmu. Demi
Allah, aku tidak suka seatap denganmu." Ketika as-Syairi keluar, Ja'far
as-Sadiq berkata kepada pengikutnya, "Celakalah dia. Ia adalah setan,
anak dari setan. Dia lakukan ini untuk menyesatkan sahabat dan Syiahku; maka
hendaklah berhati-hati terhadapnya. Orang-orang yang telah tahu akan hal ini
hendaknya menyampaikan kepada orang lain bahwa aku adalah hamba Allah dan
anak seorang perempuan, hamba-Nya. Aku dilahirkan dari perut seorang wanita.
Sesungguhnya aku akan mati dan dibangkitkan kembali pada hari kiamat, dan aku
akan ditanya tentang perbuatan-perbuatanku."
Kaum Gulat dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan,
yaitu golongan as-Sabaiyah dan golongan al-Gurabiyah. Golongan as-Sabaiyah,
berasal dari nama Abdullah bin Saba, adalah golongan yang menganggap bahwa
Ali bin Abi Talib adalah jelmaan dari Tuhan atau bahkan Tuhan itu sendiri.
Menurut mereka, sesungguhnya Ali masih hidup. Yang terbunuh di tangan Abdur
Rahman bil Muljam di Kufah itu sesungguhnya bukanlah Ali, melainkan seseorang
yang diserupakan Tuhan dengan Ali. Menurut mereka, Ali telah naik ke langit
dan di sanalah tempatnya. Petir adalah suaranya dan kilat adalah
senyumnya.
Adapun golongan al-Gurabiyah adalah golongan yang tidak
seekstrem as-Sabaiyah dalam memuja Ali bin Abi Talib. Menurut mereka, Ali
adalah manusia biasa, tetapi dialah seharusnya yang menjadi utusan Allah SWT,
bukan Nabi Muhammad SAW. Namun karena Malaikat Jibril salah alamat, sehingga
wahyu yang seharusnya ia sampaikan kepada Ali malah ia sampaikan kepada
Muhammad SAW, maka akhirnya Allah SWT mengangkat Muhammad SAW.
Akhir-akhir ini muncul beberapa penelitian, seperti yang
dilakukan oleh Murtaza Askari dan Taha Husein, yang menyimpulkan bahwa
sebenarnya tokoh yang bernama Abdullah bin Saba itu adalah tokoh fiktif yang
tidak pernah ada dalam sejarah Islam. Dalam sejarah, Abdullah bin Saba
dikatakan sebagai penganut agama Yahudi, kemudian masuk Islam pada masa Usman
bin Affan. Ia menghasut umat Islam untuk memberontak terhadap Usman dan
menimbulkan keonaran di kalangan umat Islam. Di antara keberatan-keberatan
terhadap adanya tokoh ini adalah begitu besarnya pengaruh yang dimilikinya
terhadap umat Islam, bahkan terhadap sahabat-sahabat.
Doktrin-Doktrin Syiah
Paham Syiah memiliki sejumlah doktrin penting yang
terutama berkaitan dengan masalah imamah.
Ahlulbait (Ahl
al-Bait).
Secara harfiah ahlulbait berarti keluarga atau kerabat
dekat. Dalam sejarah Islam, istilah itu secara khusus dimaksudkan kepada
keluarga atau kerabat Nabi Muhammad SAW. Ada tiga bentuk pengertian
ahlulbait. Pertama, mencakup istri-istri Nabi Muhammad SAW dan seluruh Bani
Hasyim. Kedua, hanya Bani Hasyim. Ketiga, terbatas pada Nabi Muhammad SAW sendiri,
Ali, Fatimah, Hasan, Husein, dan imam-imam dari keturunan Ali bin Abi Talib.
Dalam Syiah bentuk terakhirlah yang lebih populer.
Istilah ahlulbait tercantum dalam Al-Qur'an yaitu pada
surah al-Ahzab ayat 33 yang berarti
: "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah yang dahulu dan dirikanlah
sholat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya
Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai ahlulbait dan membersihkan
kamu sebersih-bersihnya." Beberapa hadis juga ada yang membicarakan
keutamaan ahlulbait.
|
Tuesday, October 6, 2015
Tarikh Syiah 6
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment