Sunday, October 4, 2015

Tarikh Syiah 4




Dari segi teologi, penganut paham Zaidiah ini beraliran teologi Muktazilah. Oleh karena itu, tidak heran kalau sebagian tokoh-tokoh Muktazilah, terutama Muktazilah Baghdad, berasal dari kelompok Zaidiah. Di antaranya adalah Qadi Abdul Jabbar, tokoh Muktazilah terkenal yang menulis kitab Syarh al-Ushul al-Khamsah. Hal ini bisa terjadi karena adanya hubungan yang dekat dengan pendiri Muktazilah, Wasil bin Ata, dan Imam Zaid bin Ali. Akibatnya muncul kesan bahwa ajaran-ajaran Muktazilah berasal dari Ahlulbait atau bahkan sebaliknya, justru Zaid bin Ali yang terpengaruh oleh Wasil bin Ata sehingga ia mempunyai pandangan-pandangan yang dekat dengan sunah.
Sekte-sekte yang berasal dari golongan Zaidiah yang muncul kemudian adalah Jarudiyah, Sulaimaniyah, dan Batriyah atau as-Salihiyah.
Sekte Jarudiyah adalah pengikut Abi Jarud Ziyad bin Abu Ziyad. Sekte ini menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW telah menentukan Ali sebagai pengganti atau imam setelahnya. Akan tetapi penentuannya tidak dalam bentuk yang tegas, melainkan dengan isyarat (menyinggung secara tidak langsung) atau dengan al-wasf (menyebut-nyebut keunggulan Ali dibandingkan yang lainnya).
Sekte Sulaimaniyah adalah pengikut Sulaiman bin Jarir. Sekte ini beranggapan bahwa masalah imamah adalah urusan kaum muslimin, yaitu dengan sistem musyawarah sekalipun hanya oleh dua tokoh muslim. Bagi mereka, seorang imam tidak harus merupakan yang terbaik di antara kaum muslimin. Oleh karena itu, sekalipun yang layak jadi khalifah sesudah Nabi Muhammad SAW adalah Ali bin Abu Talib, akan tetapi kepemimpinan Abu Bakar dan Umar bin Khattab adalah sah. Hanya dalam hal ini umat telah melakukan kesalahan karena tidak memilih Ali. Namun, mereka tidak mengakui kepemimpinan Usman bin Affan karena menurut mereka Usman telah menyimpang dari ajaran Islam. Sekte Sulaimaniyah ini juga disebut al-Jaririyah.
Sekte Batriyah atau as-Salihiyah adalah pengikut Kasir an-Nu'man al-Akhtar atau pengikut Hasan bin Saleh al-Hayy. Pandangan mereka mengenai imamah sama dengan pandangan sekte Sulaimaniyah. Hanya saja dalam masalah Usman bin Affan, sekte Batriyah tidak memberikan sikapnya. Mereka berdiam diri atau tawaqquf. Menurut al-Bagdadi (ahli usul fikih), sekte ini adalah sekte Syiah yang paling dekat dengan Ahlusunah. Oleh karena itu, Imam Muslim meriwayatkan beberapa hadis dalam kitabnya Sahih Muslim dari Hasan bin Saleh al-Hayy.



Golongan Imamiyah.

Imamiyah adalah golongan yang meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW telah menunjuk Ali bin Abi Talib sebagai imam penggantinya dengan penunjukan yang jelas dan tegas. Oleh karena itu, mereka tidak mengakui keabsahan kepemimpinan Abu Bakar, Umar, maupun Usman. Bagi mereka, persoalan imamah adalah salah satu persoalan pokok dalam agama atau ushuluddin.
Sekte Imamiyah pecah menjadi beberapa golongan. Yang terbesar adalah golongan Itsna 'Asyariyah atau Syiah Dua Belas. Golongan kedua terbesar adalah golongan Ismailiyah. Dalam sejarah Islam, kedua golongan sekte Imamiyah ini pernah memegang puncak kepemimpinan politik Islam. Golongan Ismailiyah berkuasa di Mesir dan Baghdad. Di Mesir, golongan Ismailiyah berkuasa melalui Dinasti Fatimiyah. Pada waktu yang sama, golongan Itsna 'Asyariyah dengan Dinasti Buwaihi menguasai kekhalifahan Abbasiyah selama kurang lebih satu abad.
Semua golongan yang bernaung dengan nama Imamiyah ini sepakat bahwa imam pertama adalah Ali bin Abi Talib, kemudian secara berturut-turut Hasan, Husein, Ali bin Husein, Muhammad al-Baqir, dan Ja'far as-Sadiq. Sesudah itu mereka berbeda pendapat mengenai siapa imam pengganti Ja'far as-Sadiq. Di antara mereka ada yang meyakini bahwa jabatan imamah tersebut pindah ke anaknya, Musa al-Kazim. Keyakinan ini kemudian melahirkan sekte Itsna 'Asyariyah atau Syiah Dua Belas. Sementara yang lain meyakini bahwa  imamah pindah ke putra Ja'far as-Sadiq, Isma'il bin Ja'far as-Sadiq, sekalipun ia telah meninggal dunia sebelum Ja'far as-Sadiq sendiri. Mereka ini disebut golongan Ismailiyah. Sebagian lain menganggap bahwa jabatan imamah berakhir dengan meninggalnya Ja'far as-Sadiq. Mereka disebut golongan al-Waqifiyah atau golongan yang berhenti pada Imam Ja'far as-Sadiq.
Sekte Itsna 'Asyariyah atau Syiah Dua Belas merupakan sekte terbesar Syiah dewasa ini. Sekte ini meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW telah menetapkan dua belas orang imam sebagai penerus risalahnya, yaitu (1) Ali bin Abi Talib, (2) Hasan bin Ali, (3) Husein bin Ali, (4) Ali bin Husein Zainal Abidin, (5) Muhammad al-Baqir, (6) Ja'far as-Sadiq, (7) Musa al-Kazim, (8) Ali ar-Rida, (9) Muhammad al-Jawad, (10) Ali al-Hadi, (11) Hasan al-Askari, dan (12) Muhammad al-Muntazar (al-Mahdi).