Dari
segi teologi, penganut paham Zaidiah ini beraliran teologi Muktazilah. Oleh
karena itu, tidak heran kalau sebagian tokoh-tokoh Muktazilah, terutama
Muktazilah Baghdad, berasal dari kelompok Zaidiah. Di antaranya adalah Qadi
Abdul Jabbar, tokoh Muktazilah terkenal yang menulis kitab Syarh al-Ushul al-Khamsah. Hal ini
bisa terjadi karena adanya hubungan yang dekat dengan pendiri Muktazilah,
Wasil bin Ata, dan Imam Zaid bin Ali. Akibatnya muncul kesan bahwa
ajaran-ajaran Muktazilah berasal dari Ahlulbait atau bahkan sebaliknya,
justru Zaid bin Ali yang terpengaruh oleh Wasil bin Ata sehingga ia mempunyai
pandangan-pandangan yang dekat dengan sunah.
Sekte-sekte
yang berasal dari golongan Zaidiah yang muncul kemudian adalah Jarudiyah, Sulaimaniyah,
dan Batriyah atau as-Salihiyah.
Sekte
Jarudiyah adalah pengikut Abi Jarud Ziyad bin Abu Ziyad. Sekte ini menganggap
bahwa Nabi Muhammad SAW telah menentukan Ali sebagai pengganti atau imam
setelahnya. Akan tetapi penentuannya tidak dalam bentuk yang tegas, melainkan
dengan isyarat (menyinggung secara tidak langsung) atau dengan al-wasf (menyebut-nyebut keunggulan
Ali dibandingkan yang lainnya).
Sekte
Sulaimaniyah adalah pengikut Sulaiman bin Jarir. Sekte ini beranggapan bahwa
masalah imamah adalah urusan kaum muslimin, yaitu dengan sistem musyawarah
sekalipun hanya oleh dua tokoh muslim. Bagi mereka, seorang imam tidak harus
merupakan yang terbaik di antara kaum muslimin. Oleh karena itu, sekalipun
yang layak jadi khalifah sesudah Nabi Muhammad SAW adalah Ali bin Abu Talib,
akan tetapi kepemimpinan Abu Bakar dan Umar bin Khattab adalah sah. Hanya
dalam hal ini umat telah melakukan kesalahan karena tidak memilih Ali. Namun,
mereka tidak mengakui kepemimpinan Usman bin Affan karena menurut mereka Usman
telah menyimpang dari ajaran Islam. Sekte Sulaimaniyah ini juga disebut
al-Jaririyah.
Sekte
Batriyah atau as-Salihiyah adalah pengikut Kasir an-Nu'man al-Akhtar atau
pengikut Hasan bin Saleh al-Hayy. Pandangan mereka mengenai imamah sama
dengan pandangan sekte Sulaimaniyah. Hanya saja dalam masalah Usman bin
Affan, sekte Batriyah tidak memberikan sikapnya. Mereka berdiam diri atau tawaqquf. Menurut al-Bagdadi (ahli
usul fikih), sekte ini adalah sekte Syiah yang paling dekat dengan Ahlusunah.
Oleh karena itu, Imam Muslim meriwayatkan beberapa hadis dalam kitabnya Sahih Muslim dari Hasan bin Saleh
al-Hayy.
Golongan
Imamiyah.
Imamiyah
adalah golongan yang meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW telah menunjuk Ali bin
Abi Talib sebagai imam penggantinya dengan penunjukan yang jelas dan tegas.
Oleh karena itu, mereka tidak mengakui keabsahan kepemimpinan Abu Bakar,
Umar, maupun Usman. Bagi mereka, persoalan imamah adalah salah satu persoalan
pokok dalam agama atau ushuluddin.
Sekte
Imamiyah pecah menjadi beberapa golongan. Yang terbesar adalah golongan Itsna
'Asyariyah atau Syiah Dua Belas. Golongan kedua terbesar adalah golongan
Ismailiyah. Dalam sejarah Islam, kedua golongan sekte Imamiyah ini pernah
memegang puncak kepemimpinan politik Islam. Golongan Ismailiyah berkuasa di
Mesir dan Baghdad. Di Mesir, golongan Ismailiyah berkuasa melalui Dinasti
Fatimiyah. Pada waktu yang sama, golongan Itsna 'Asyariyah dengan Dinasti
Buwaihi menguasai kekhalifahan Abbasiyah selama kurang lebih satu abad.
Semua
golongan yang bernaung dengan nama Imamiyah ini sepakat bahwa imam pertama
adalah Ali bin Abi Talib, kemudian secara berturut-turut Hasan, Husein, Ali
bin Husein, Muhammad al-Baqir, dan Ja'far as-Sadiq. Sesudah itu mereka
berbeda pendapat mengenai siapa imam pengganti Ja'far as-Sadiq. Di antara
mereka ada yang meyakini bahwa jabatan imamah tersebut pindah ke anaknya,
Musa al-Kazim. Keyakinan ini kemudian melahirkan sekte Itsna 'Asyariyah atau
Syiah Dua Belas. Sementara yang lain meyakini bahwa imamah pindah ke putra
Ja'far as-Sadiq, Isma'il bin Ja'far as-Sadiq, sekalipun ia telah meninggal
dunia sebelum Ja'far as-Sadiq sendiri. Mereka ini disebut golongan
Ismailiyah. Sebagian lain menganggap bahwa jabatan imamah berakhir dengan
meninggalnya Ja'far as-Sadiq. Mereka disebut golongan al-Waqifiyah atau
golongan yang berhenti pada Imam Ja'far as-Sadiq.
Sekte
Itsna 'Asyariyah atau Syiah Dua Belas merupakan sekte terbesar Syiah dewasa
ini. Sekte ini meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW telah menetapkan dua belas
orang imam sebagai penerus risalahnya, yaitu (1) Ali bin Abi Talib, (2) Hasan
bin Ali, (3) Husein bin Ali, (4) Ali bin Husein Zainal Abidin, (5) Muhammad
al-Baqir, (6) Ja'far as-Sadiq, (7) Musa al-Kazim, (8) Ali ar-Rida, (9)
Muhammad al-Jawad, (10) Ali al-Hadi, (11) Hasan al-Askari, dan (12) Muhammad
al-Muntazar (al-Mahdi).
|
Sunday, October 4, 2015
Tarikh Syiah 4
Subscribe to:
Posts (Atom)